Namun, banyak aktivis hewan yang percaya bahwa akan selalu lebih banyak kontra ketika pembahasan tentang kebun binatang datang. Kontra selalu lebih banyak saat para aktivis hewan mulai berbicara mengenai hak-hak hewan-hewan tersebut, mulai dari hak pangan, hak berburu, hingga hak ber-insting.
Menjadi Media Edukasi (?)
Pada dasarnya, manusia adalah mahluk "terhaus" di alam semesta, segala sesuatu akan selalu terasa tidak cukup, sama halnya seperti merekayasa habitat bagi hewan-hewan yang seharusnya di alam liar. Menyulap lahan terbatas untuk menampung banyak jenis hewan. Ini berangkat dari rasa penasaran yang meningkat saat rasa tidak puas jika hanya teredukasi dari buku atau tayangan televisi. Tergugah untuk melihat langsung dalam ukuran dan bentuk yang lebih nyata. Ini bukan hal yang salah, namun, menjadi salah ketika harus mengorbankan hewan-hewan tersebut demi memuaskan hasrat penasaran manusia.
Jika menilik kembali bagaimana hewan-hewan liar bisa berada di dalam kandang di tengah kota, pasti melewati proses yang sangat panjang. Proses pemisahan mereka dari habitatnya, pemisahan mereka dari keluarganya, pengisolasian, hingga pada akhirnya mereka siap ditampilkan.
Edukasi itu sendiri hanya dapat dimanfaatkan manusia, namun sejatinya kebun binatang tidaklah memberi banyak manfaat bagi hewan-hewan di dalamnya, dan dapat saya bilang edukasi yang disajikan kebun binatang adalah edukasi yang keliru. Mengapa menjadi edukasi yang keliru?, karena wilayah jelajah harimau bisa mencapai ratusan km2, akan menjadi edukasi yang keliru jika anak menyerap bahwa harimau bisa hidup dikandang dengan luas yang terbatas dan menunggu makanan yang sudah disediakan.
Salah satu solusi yang dapat dilakukan bagi mereka yang ingin belajar lebih dalam tentang hewan liar adalah datang ke taman nasional, karena taman nasional kaya akan edukasi riil, melihat mereka hidup di dalam habitat aslinya, melihat mereka memetik/berburu sendiri makanannya, melihat cara hidup mereka yang berkelompok maupun soliter dari kejauhan.
Tempat Perlindungan dari Kepunahan (?)
Minimnya pengetahuan/kepedulian masyarakat mengenai hewan menyebabkan masyarakat percaya bahwa salah satu fungsi dari kebun binatang adalah tempat perlindungan hewan dari kepunahan. Mereka berpikir bahwa hewan sebaiknya di tempatkan di kebun binatang agar tetap sehat, makan teratur dan jauh dari kepunahan yang disebabkan penyakit hingga perburuan liar. Terlepas dari berbagai macam alasan kepunahan hewan-hewan tersebut, tidak berarti mereka harus hidup di dalam kandang dengan hak-hak yang lebih sedikit hingga di batasi.
Jika berbicara mengenai kesehatan, entah sejak kapan manusia sudah membentengi dirinya agar terlindung dari hujan, terik matahari, hingga penyakit. Di sadari maupun tidak di sadari, manusia selalu berevolusi untuk menjauh dari alam, itu menunjukan bahwa manusia (belajar) tidak siap hidup di alam bebas. Berbeda dengan hewan liar yang lahir, tumbuh hingga besar yang memang selalu di hadapi ancaman langsung dari alam. Hanya yang kuat yang mampu bertahan dan mengembangkan dirinya.
Di alam bebas, hewan secara alamiah membangun anti-body yang selalu diperbaharui atau ia mati jika memang tidak mampu bertahan. Namun, begitu juga dengan kuman, ia akan memutasikan tubuhnya jika ia tak lagi sanggup menyerang tubuh sasarannya. Anti-body yang dengan natural terbangun sudah sangat cukup melindungi kesehatan mereka dari segala wabah penyakit, mereka bahkan tidak mengenal antibiotik.
Kebun binatang bukanlah jawaban tepat bagi mereka yang berharap tidak ada kepunahan dari satwa liar. Faktanya, banyak hewan yang mati di dalam kebun binatang, di karenakan stress ataupun asupan makanan yang kurang. Bagi hewan yang seharusnya hidup soliter akan menjadi stress jika ia dikelilingi banyak pengunjung. Mari ambil contoh harimau, harimau sangat sensitif terhadap kehadiran manusia, mereka bahkan tidak bisa hidup jika terlalu banyak aktivitas yang dilakukan manusia. Mereka diciptakan dengan otot dan intuisi yang kuat untuk berburu, bila mereka tidak berburu, maka menurunlah fungsi otot dan insting berburu yang dapat menyebabkan pengurangan jangka hidup.
Menjadi Tempat Rekreasi (?)
Masih banyak sekali masyarakat yang berbondong-bondong pergi ke kebun binatang di akhir pekan. Memberi makan hewan-hewan, dan berfoto. Bahkan kebun binatang menyediakan berbagai acara pertunjukan hewan (animal show), berfoto dengan singa maupun harimau, berfoto dengan burung-burung eksotis. Namun, lagi-lagi, minimnya pengetahuan/kepedulian masyarakat mengenai hewan, masyarakat tidak melihat/merasa ada yang salah dari setiap keseruan yang ditawarkan, padahal, masyarakat tidak perlu menjadi ahli satwa untuk melihat kesengsaraan mereka, masyarakat hanya harus melihat dari sudut pandang satwa, mencoba merasakan posisi yang sedang mereka hadapi. Hewan diciptakan bukan semata-mata untuk menjadi media edukasi apalagi hiburan, hewan tidak diciptakan untuk dikurung di suatu tempat yang manusia inginkan.
Bahwasanya hewan-hewan buas dan liar di kebun binatang adalah tetap hewan buas dan liar, mereka tidak bisa jinak atau menjadi hewan yang dapat dipelihara hanya karena mereka sudah lama/lahir di kebun binatang. Maka dari itu, pasti ada proses panjang yang menyakitkan untuk mereka sampai di panggung pertunjukan, mereka di siksa, di buat lapar hingga di isolasi, untuk mengikuti semua instruksi pelatih. Jadi, dibalik keseruan dari pertunjukan tersebut, ada hewan yang hidup dalam keterbatasan, ketakutan, hingga pada akhirnya pasrah.
Saya menyebut kebun binatang adalah tempat eksploitasi hewan yang legal dengan dalih edukasi, tidak perlu menjadi ahli satwa atau volunteer PETA untuk menjadi suara mereka (hewan liar yang tereksploitasi), bagikan 1 s/d 2 video atau artikel tentang eksploitasi hewan atau kekerasan pada hewan di media sosial per-hari, mengajak masyarakat menonton/membaca 1 s/d 2 kasus setiap hari akan membuat masyarakat sedikit demi sedikit peduli.
Cara saya membantu mengurangi eksploitasi hewan adalah dengan tidak mendukung/membeli tiket kebun binatang dan atau acara yang melibatkan hewan liar di dalamnya.
"if you can't help them at least don't hurt them" -Dalai Lama
"Please help animals, be their voice" -Unknown